Langkah-Langkah Menanam Sawi
1. Benih Sawi
Salah satu faktor penentu keberhasilan menanam sawi adalah pemilihan benih sawi. Karena benih yang baik akan menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan yang bagus. Setiap 1 ha lahan dibutuhkan sekitar 750 gram benih sawi. Alangkah lebih baik jika memilih benih yang sudah unggul kualitasnya, seperti benih unggul Caisim Dora. Benih unggul Caisim Dora ini merupakan produk benih unggul karya anak bangsa dengan kualitas baik jenis Open Pollinated (OP) benih Holtikultura. Bibit sebelum disemaikan, direndam ke dalam air ditambah POC NASA 2 cc/lt, biarkan selama 20 menit, kemudian ditiriskan.
2. Pengolahan Tanah
- Lakukan penggemburan tanah dengan membajak atau mencangkul tanah sedalam 20-40 cm
- Berikan pupuk dasar berupa pupuk kandang sekitar 10 ton per 1 ha lahan yang ditabur secara merata pada lahan untuk menambah kesuburan tanah
- Sebelum menaburkan pupuk kandang, tanah dibersihkan dulu dari gulma, tanaman liar dan tanaman pengganggu lainnya
- Untuk tanah yang memiliki pH terlalu asam, lakukan pengapuran menggunakan kapur dolomit. Pengapuran dilakukan 2-4 mingu sebelum waktu tanam
- Oleh karena itu, sebaiknya, pengolahan tanah dilakukan antara 2-4 minggu sebelum lahan ditanami
3. Persemaian Benih
- Rumah Bibit
Buat rumah bibit menggunakan bambu dan atap plastik polietilen dengan ukuran lebar 1,5 m, tinggi bagian depan 1,3 m, tinggi bagian belakang 1 m, dan panjangnya sesuai kebutuhan. Untuk bedengan pembibitan dibuat pada lahan seluas 80-120 cm.
- Penyemaian
Siapkan 2kg pupuk kandang, 20 kg Urea, 10gr TSP, dan KCI 7,5gr yang dicampur merata kemudian ditaburkan ke bedengan secara merata, 1 minggu sebelum benih sawi ditaburkan. Setelah benih sawi ditabur, benih ditutup dengan tanah tipis setebal 1-2 cm.
- Transpalnating
Yaitu mengisi panel semai pada media semai hingga penuh kemudian membasahinya dengan air. Jika benih sudah tumbuh daun 2-3 helai, bibit sawi sudah dapat dipindah ke panel semai. Diisikan satu benih per lubang tana, jangan lebih. Selanjutnya simpan panel semai di dalam rumah bibit selama 3-4 minggu hingga siap tanam.
4. Penanaman Sawi
Satu minggu sebelum proses tanam, lahan diberi pupuk kandang sebanyak 10 ton untuk setiap hektar lahan, ditambah dengan TSP 100 kg, dan Kcl 75 kg. Setelah itu, benih sawi ditanam di atas bedengan dengan lebar 120 cm dan panjang disesuaikan dengan ukuran tanah. Tinggi bedeng antara 20 – 30 cm, dan jarak antar bedengan sekitar 30 cm. Gunakan jarak tanam dalam bedengan ukuran 40 x 40 cm atau 30 x 30 atau 20 x 20 cm. Saat penanaman, hanya bibit sawi kualitas baik yang ditanam, yang pertumbuhannya normal dan seragam, tidak kerdil dan tidak terkena penyakit. Pindahkan bibit sawi dengan hati-hati, buat lubang ukuran 4– 8 x 6–10 cm untuk menanam bibit sawi.
5. Pemeliharaan Tanaman

- Penyiraman
Penyiraman dilakukan tergantung cuaca, musim, dan kondisi lahan. Saat musim hujan, penyiraman dapat dikurangi. Saat musim kemarau, dapat dilakukan penambahan air jika lahan dirasa sangat kering agar tanaman sawi tetap mendapat cukup air. Dan ketika cuaca tidak terlalu panas, penyiraman dilakukan satu hari sekali, setiap pagi hari atau sore hari.
- Penjarangan
Yaitu mencabut tanaman sawi yang tumbuh terlalu rapat. Penjarangan dilakukan 2 minggu sejak awal tanam.
- Penyulaman
Yaitu kegiatan pergantian tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit dengan bibit tanaman baru. Bibit sawi yang pertumbuhannya tidak normal atau mati ketika dipindahtanamkan ke lahan budidaya, kemudian dicabut dan diganti dengan bibit baru yang terlah terpilih dengan kualitas bagus.
- Penyiangan
Yaitu kegiatan pembersihan lahan dari gulma, rumput liar atau tanaman pengganggu. Penyiangan dilakukan sebanyak 2 – 4 kali selama masa tanam, atau disesuaikan dengan keberadaan gulma pada bedengan. Penyiangan dapat dilakukan 1-2 minggu setelah penanaman. Jika diperlukan, pada saat penyiangan, lakukan pula penggemburan dan pengguludan tanah.
- Pemupukan

Pemupukan susulan dilakukan setelah 3 minggu masa tanam. Pupuk susulan yang digunakan yaitu Urea sebanyak 50 kg/ha, ZA 175 kg/ha dan KCl 100 kg/ha.
Lakukan pmupukan tambahan dengan penyemprotan POC NASA. Gunakan dosis 3 – 4 tutup per tangki ditambah HORMONIK 1-2 tutupper tangki. Penyemprotan dilakukan setiap 1 minggu sekali.
- Hama dan Penyakit Tanaman
Untuk menanggulangi hama dan penyakit yang menyerang tanaman sawi, seperti ulat daun, kumbang daun dan penyakit busuk akar, dapat dilakukan dengan cara mekanik atau manual. Hindari pemakaian pestisida. Jika terpaksa menggunakan pestisida, gunakan Pestisida Organik NASA yang diaplikasikan 2 minggu sebelum panen. Kenapa harus menggunakan pestisida organik? Karena pestisida organik tidak meninggalkan residu bahan kimia pada sawi yang nantinya akan dikonsumsi oleh manusia.
6. Panen Dan Pasca Panen

a. Panen
Memasuki umur 40-50 hari sejak awal semai, tanaman sawi sudah bisa dipanen. Untuk tanaman dengan pertumbuhan yang baik, setiap satu hektar lahan budidaya dapat menghasilkan 1- 2 ton sawi hijau. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memanen sawi yaitu memotong pangkal batang, mencabut seluruh tanaman, atau memetik daunnya satu per satu.
b. Pasca Panen
- Hasil panen segera dipindah ke tempat yang lebih teduh agar sawi tidak cepat layu karena sinar matahari,
- Bersihkan hasil panen sawi dengan membuang kotoran-kotoran tanah yang menempel dan memotong bagian-bagian yang tidak penting
- Sawi kemudian dicuci menggunakan air untuk memperpanjang umur kesegaran sawi
- Hasil panen kemudian disortir, sawi yang kurang baik tidak ikut dipasarkan
- Sawi yang telah disortir, disusun dengan posisi berdiri dan jangan terlalu rapat
- Beri percikan air secukupnya agar sawi tidak layu dan siap dipasarkan
0 Response to "Langkah-Langkah Menanam Sawi"
Posting Komentar