PRODUK NASA KHUSUSNYA VITAMIN TERNAK POC NASA, VITERNA, TANGGUH PROBIOTIK, TON NASA SERTA PUPUK ORGANIK NASA ADALAH PRODUK BERTEKNOLOGI TINGGI SEHINGGA MAMPU MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS PETERNAKAN, PERIKANAN SERTA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN ANDA. DAPATKAN PRODUK NASA HUB STOCKIST NASA H.1781 WA/CALL : 087747838108

cara memelihaha sapi bebas penyakit


Sapi potong atau juga disebut sapi pedaging adalah jenis sapi yang dikhususkan untuk dipelihara guna diambil manfaat dagingnya. Waktu penggemukan sapi potong biasanya adalah maksimal 6 bulan. Dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan tersebut diharapkan terjadi pertumbuhan daging dan lemak pada sapi potong yang diternak. Karena memang pada dasarnya system pengemukan sapi potong sendiri adalah system yang memanfaatkan potensi genetic sapi potong untuk tumbuh dan menyimpan lemak dalam waktu maksimal antara 6 bulan. Pada kesempatan kali ini akan dibahas bagaimana caranya menggemukan sapi potong dengan system kereman. 
 budidaya sapi potong, cara ternak sapi daging, cara sapi cepat gemuk, mengatasi penyakit pada sapi
System kereman adalah sebuah cara yang biasa digunakan oleh para peternak sapi potong dalam kandang dengan pemberian pakan dasar berupa hijauan segar (rumput dan leguminosa), serta dengan pemberian pakan konsetrat. Adapun umumnya jumlah pakan tambahan yang diberikan adalah minimal 1,5% dari berat badan sapi, dengan kandungan protein yang terkandung dalam pakan antara 14 hingga 16%.]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]
Beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh peternak sapi potong:

1.       Bakalan sapi potong

Sapi yang akan digunakan sebagai bakalan sapi potong sebaiknya adalah sebagai
·         Sapi jantan muda yang telah mencapai tingkat dewasa.
·         Telah berumur antara 1 hingga 1,5tahun.
·         Berbadan kurus dan sehat.
·         Bobot minimal adalah 200 kg.

Banyak sekali jenis sapi unggul yang dapat digunakan sebagai sapi potong. Berikut jenis-jenis sapi potong yang telah banyak di budidayakan di Indonesia:

·         Sapi bali
·         Sapi Madura
·         Sapi brahman
·         Sapi angus
·         Sapi brangus (sapi brahman angus)
·         Sapi hereford
·         Sapi charolais
·         Sapi ongole
·         Sapi PO (sapi peranakan ongole)
·         Sapi limousine
·         Sapi shorthorn

Dalam pemilihan bakalan sapi, sebaiknya disesuaikan dengan tipikal-nya dalam kemampuannya menyesuaikan diri dengan iklim dan lingkungan yang akan ditempatinya. Untuk usaha pengemukan sapi biasanya dipilih dari sapi berjenis kelamin jantan, karena sapi betina biasanya digunakan sebagai indukan atau sebagai sapi penghasil susu (sapi perah).

Ciri-ciri umum sapi bakalan yang bagus:

·         Sehat dan tidak cacat
·         Bulu pendek serta tidak berminyak
·         Berbadan silindris
·         Rusuknya cembung
·         Bentuk muka panjang
·         Punggung lurus
·         Rangkanya besar

Ciri-ciri diatas adalah bakalan sapi mudah digemukkan, meskipun awalnya bakalan sapi tersebut kurus. meskipun bisa menggunakan bakalan sapi yang berumur 1 hingga 1,5 tahun, namun lebih disarankan menggunakan bakalan sapi yang sudah berumur sekitar 2,5 tahun. Karena bakalan sapi yang masih muda cenderung dalam masa pertumbuhan, sehingga pakan yang dikonsumsinya akan lebih banyak digunakan sebagai nutrisi pertumbuhannya, dan bukannya untuk pertumbuhan daging dan lemak.

Jangan memilih bakalan sapi dengan umur lebih dari 3 tahun atau terlalu tua untuk bakalan penggemukan. Karena pada usia tersebut sapi umumnya sudah terlalu lambat dalam produksi atau pertambahan dagingnya.

2.       Pakan sapi potong

Penambahan makanan sapi untuk penguat perlu diberikan pada sapi potong guna mendapatkan pertumbuhan daging dan lemak sapi potong dengan lebih cepat. Berikan makanan tambahan sebagai penguat yang berasal dari sumber makanan yang mudah didapatkan, dengan batas penggunaan makanan penguat dalam ramsum adalah 9:100 gram. Berikut persentase tambahan pakan penguat untuk sapi potong.

·         Dedak padi/bekatul 60
·         Batang sagu (hati sagu)
·         Mixed mineral 0,5
·         Tepung ikan 3
·         Garam dapur 0,5bungkil kelapa 30

Jumlah nutrisi dan gizi dari makanan yang diberikan kepada sapi potong harus sesuai dan cukup untuk menjamin laju peningkatan berat badan sapi setiap hari. Umumnya pemberian pakan hijauan yang diberikan adalah 30 s/d 40 kg per ekor sapi, setiap hari nya pada setiap waktu sore hari. Dan diberi konsetrat dengan komposisi bekatul sebanyak 40 kg, garam sebanyak 0,25 kg, serta air minum sebanyak 6 ember untuk setiap ekor sapi, pada setiap pagi harinya.

Tambahkan VITERNA, POC NASA, HORMONIC, pada minum atau komboran pakan konsentrat nya.
VITERNA mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak,vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh ternak.




Pemberian ampas tahu ternyata tidak terlalu baik untuk ternak sapi potong. Dikarenakan sapi yang diberi makan ampas tahu biasanya akan memiliki daging dengan warna putih dan banyak mengandung air, sehingga tidak begitu disukai oleh konsumen. Selain itu sapi dapat mengalami penyusutan berat badan yang cukup banyak jika sapi mengalami perjalanan pengiriman dalam jarak yang cukup jauh.

3.       Kandang sapi potong

Kandang ternak sapi potong yang baik seharusnya berjarak 10 hingga 20 m dari rumah atau sumur sumber air. Untuk pemeliharan sapi potong dapat diterapkan kandang dengan ukuran (luas dan panjan) = 125cm x 2 m. usahakan membuat lantai kandang sapi potong berbahan semen, sehingga lantai mudah dibersihkan dan tidak becek atau kotor. Sediakan tempat pakan yang mudah dijangkau oleh sapi ternak, namun hindari posisi tempat pakan yang mudah di naiki oleh sapi. Tempat pakan dan minum sapi sebaiknya dari bahan yang kuat dan tidak mudah bocor. Disisi lain perlunya membuat penampungan untuk limbah kotoran sapi yang letaknya upayakan terpisah dari kandang sapi. Hunungkan tempat penampungan kotoran sapi dengan membuat saluran berupa parit sesuai keperluan.



Kandang harus dibuat dari bahan yang kokoh dan tidak mudah rubuh karena sapi yang digunakan untuk pengemukan adalah jenis sapi jantan, yang tentunya tenaganya cukup besar. kandang sapi potong tidak perlu diberi dinding yang rapat, karena justru akan menghambat sirkulasi udara.
Posisi lantai kandang harus lebih tinggi dari tanah disekitar kandang, bertujuan agar aliran pembuangan air dan limbah kotoran bisa lancar, serta agar terhindar dari genangan air saat hujan.

Disarankan membuat lantai kandang dengan bahan yang keras, misalnya dari bahan semen. Lantai kandang sebaiknya dibuat rata dengan kemiringan tertentu sehingga memudahkan dalam pembersihan. Kemiringan lantai kandang yang disarankan adalah sebesar 5% dari panjang lantai.

Untuk atap kandang sapi sebaiknya dari bahan yang dapat menahan panas dan sedikit penyerapannya terhadap panas, serta atap kandang dibuat agar tidak terlalu rendah. Karena atap yang terlalu rendah akan membuat suhu dalam kandang sapi cepat meningkat ketika terik matahari disiang hari, hal ini akan mengakibatkan sapi dalam kandang mudah stress karena kepanasan dan akan sering haus.

4.       Pencegahan terhadap penyakit sapi

Selalu memperhatikan dan membersihkan kandang secara teratur adalah hal yang sangat baik guna mencegah datangnya sumber penyakit untuk sapi ternak. Perlu diketahui bahwa beberapa jenis penyakit sapi dapat ditularkan oleh jenis lalat tertentu. Penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat misalnya penyakit antraks, yang sangat membahayakan sapi ternak. Oleh karena itu perlunya segera membersihkan kandang dari kotoran-kotoran yang dpat berpeluang mengundang banyak lalat.

Perlunya memberi tutup yang rapat pada tempat penampungan limbah kotoran sapi.
Meskipun daerah anda dinyatakan bebas dari penyakit-penyakit sapi seperti antraks,TBC,penyakit ngorok, penyakit mulut dan kuku, ramadewa, pilek, ingusan, bahkan penyakit tetanus dan penyakit sapi lainnya. Tidak ada salahnya untuk memberi vaksinasi kepada sapi bakalan yang akan dipelihara untuk pengemukan  menginggat jika terjadi sakit pada sapi, maka vaksinasi biasanya tidak ada yang diminta pada Dinas Peternakan setempat.
tips sapi cepat gemuk, tips sapi sehat tanpa penyakit,mengatasi sapi susah makan
Pengawasan terhadap kesehatan sapi baru dilakukan setiap hari, segera ketahui jenis penyakit yang kemungkinan menyerang sapi dengan melihat gejala-gejalanya, agar dapat melakukan tindakan dan pengobatan yang tepat pada cepat. Dengan pengobatan yang tepat pada gejala awal, akan lebih mudah dalam proses penyembuhan sapi.

5.       Memandikan sapi secara rutin

Menjaga kesehatan sapi dengan cara memelihara kebersihan kandang dan kebersihan badan sapi adalah lebik baik lagi jika hal ini memungkinkan, dan sebenarnya hal ini cukup disarankan kepada para peternak sapi potong. Memandikan sapi selain membuat sapi menjadi segar, juga dapat menghilangkan kutu dan bibit penyakit yang menempel pada sapi potong yang dipelihara. Selain itu, sapi yang terlihat bersih juga akan lebih menarik calon pembeli yang datang ke kandang sapi. Jemur sapi yang telah di mandikan hingga kering. Adapun waktu yang baik untuk memandikan dan menjemur sapi adalah sekitar pukul 8 pagi hingga jam 12 siang. Pada waktu sapi sedang berjemur, peternak sapi atau petugas kebersihan kandang dapat melakukan pembersihan kandang sapi. Secara empiris, sapi sering dimandikan cenderung akan lebih jinak dan tidak beringasan.

0 Response to "cara memelihaha sapi bebas penyakit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel